BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Judul
Praktikum : Mengenal alat-alat
laboratorium
I.2. Tujuan
Praktikum :
I.2.1. Mengetahui cara menggunakan alat-alat dan bahan-bahan di
laboratorium yang
benar dan tepat.
I.2.2. Mengetahui jenis-jenis dan fungsi-fungsi alat bahan tersebut.
BAB II
LANDASAN
TEORI
Laboratorium merupakan tempat dimana percobaan dan penyelidikan (praktikum) dilakukan oleh praktikan. Laboratorium juga dapat
diartikan sebagai tempat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding
dan atap, dimana di dalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Dalam
merancang suatu laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), terdapat beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi sebagai standar laboratorium yang benar. Syarat-syarat
tersebut antara lain, pertama, ruang laboratorium harus memadai (perlu
disediakan ruang untuk lemari asam, meja laboratorium, meja dinding dan rak
atau lemari yang diperlukan, gudang tempat penyimpanan alat, gudang tempat
penyimpanan bahan kimia, dll).
Kedua,
memiliki meja laboratorium dan meja dinding yang dilengkapi dengan sarana air,
listrik, dan gas. Di bawah meja dinding juga dapat dibuat lemari atau rak untuk
menyimpan peralatan. Ketiga, air harus selalu tersedia di dalam laboratorium
dan tekanan air harus kuat agar dapat membersihkan sisa-sisa bahan kimia.
Keempat, memiliki lemari asam yang berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan
bahan kimia yang berbahaya, dan dilengkapi dengan exhaust fan, sarana air, gas,
dan listrik. Dan kelima, memiliki peralatan laboratorium dan perabotan yang
memadai (misal kertas saring, kursi lab, jam dinding, pemadam api, dll).
Selain ada
beberapa standar laboratorium yang harus dipenuhi, di dalam laboratorium juga
terdapat beberapa tanda atau rambu yang harus diperhatikan oleh praktikan. Tanda
atau rambu tersebut memiliki beberapa ciri khas dan fungsi yang berbeda, antara
lain warna
merah sebagai tanda larangan (misal pemadam api), warna kuning sebagai tanda
peringatan bahaya atau waspada, warna hijau sebagai tanda zona aman atau
pertolongan, warna biru sebagai tanda yang wajib ditaati,
warna putih sebagai tanda informasi umum, dan warna oranye sebagai tanda
beracun.
Selain warna,
tanda juga diberi bentuk yang berbeda guna membedakan maknanya. Tanda berbentuk
bulat sebagai arti wajib
ditaati atau sebagai bentuk larangan, berbentuk segitiga sebagai tanda
peringatan, dan berbentuk segi empat sebagai tanda
darurat, informasi, atau tanda tambahan.
Selain memahami tanda atau rambu yang ada di dalam laboratorium, praktikan
juga diwajibkan untuk memerhatikan beberapa hal saat melakukan praktikum.
Hal-hal tersebut antara lain, wajib menggunakan jas laboratorium yang berfungsi
melindungi tubuh dari tumpahan zat berbahaya, melindungi pakaian agar tidak
kotor, dan bersifat mudah dibersihkan karena berwarna putih. Terkadang
praktikan juga diminta untuk memakai alas kaki khusus guna melindungi tubuh.
Lalu, praktikan dilarang menyentuh dan membaui zat secara sembarangan. Jika
ingin memindahkan zat, pakai spatula (untuk zat padat) dan pakai pipet (untuk
zat cair korosif). Selain itu, praktikan juga wajib membaca label yang tertera
untuk memastikan tidak salah dalam mengambil zat. Saat hendak menuang zat,
label harus berada pada posisi di atas agar tidak rusak ketika terkena cairan,
dan alirkan zat melalui batang kaca agar tidak memercik kemana-mana. Juga
praktikan harus menjauhkan bahan kimia mudah terbakar (misal, alkohol) dari
bunsen/pembakar spiritus.
Di dalam
laboratorium terdapat tata tertib yang wajib ditaati oleh praktikan ketika
hendak melakukan praktikum. Berikut ini tata tertib di laboratorium,
1. Praktikan
wajib memakai jas laboratorium untuk mencegah percikan zat yang dapat merusak
pakaian maupun tubuh.
2. Praktikan
wanita wajib mengucir rambut apabila rambutnya panjang.
3. Dilarang
memakai perhiasan berlebih karena dapat bereaksi dengan bahan kimia.
4. Dilarang
memakai sandal, sepatu terbuka, atau sepatu berhak tinggi.
5. Dilarang
membawa barang-barang yang tidak berhubungan dengan praktikum.
6. Praktikan
wajib menjaga ketenangan dan ketertiban ketika praktikum.
7. Dilarang
mencoret-coret bangku, meja, tembok ruang laboratorium.
8. Tidak
membawa alat-alat laboratorium ke luar ruangan tanpa izin laboran.
9. Praktikan
wajib mengganti alat laboratorium apabila rusak akibat kelalaian sendiri.
10. Setelah
melakukan praktikum, praktikan wajib mencuci, membersihkan, dan mengeringkan
alat-alat dan meja yang telah dipakai.
11. Dilarang
makan atau minum selama berada di dalam laboratorium.
12. Membuang
sampah pada tempat sampah yang telah disediakan, tidak ke dalam bak cuci.
13. Praktikan
wajib mentaati tata tertib di laboratorium guna menjaga keamanan dan
keselamatan selama melakukan praktikum.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Alat dan Bahan
1. Alat
III.1.1. Tabung Reaksi
III.1.2. Corong Gelas
III.1.3. Tabung Elenmayer
III.1.4. Gelas Ukur
III.1.5. Pipet Tetes
III.1.6. Spatula
III.1.7. Gelas Pengaduk
III.1.8. Penjepit Kayu
III.1.9. Respirometer
III.1.10. Gelas Objek
III.1.11. Mortar
III.1.12. Plat Tetes
III.1.13. Bunsen
III.1.14. Stopwatch
III.1.15. Papan Bedah
III.1.16. pH Meter
III.1.17. Alat Bedah
III.1.18. Neraca
III.1.19. Mikroskop
III.1.20. Kancing Hereditas
III.1.21. Stethoscope dan Sphymomanometer
III.1.22. Gelas Beaker
III.1.23. Preparat Biologi
III.1.24. Cawan Petri
2. Bahan
III.2.1. Methylene Blue
III.2.2. Biuret
III.2.3. Klorofom
III.2.
Cara Kerja
III.2.1. Alat-alat laboratorium diambil dan
diamati
III.2.2. Setelah diamati, digambar dan dicatat fungsinya
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengamatan
praktikum, penulis menemukan beberapa alat laboratorium. Berikut ini penjelasan
dari berbagai alat yang ada beserta fungsinya yang benar.
- Tabung Reaksi
Merupakan sebuah
tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat menahan perubahan
temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung Reaksi ada yang dilengkapi
dengan tutup dan ada yang tanpa tutup.
Terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan.
Berfungsi untuk mencampur zat dalam jumlah kecil. Cara mencampurnya dengan
menggoyangkannya perlahan ke arah kanan atau kiri, karena jika dikocok ke atas
atau bawah, cairan di dalamnya dapat tumpah.
- Corong Gelas
Merupakan peralatan
laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi
zat cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu
campuran.
Berfungsi untuk memindahkan cairan dari wadah satu ke wadah lainnya, terutama wadah yang
bermulut kecil. Selain itu, digunakan untuk proses penyaringan dengan menggunakan kertas
saring.
Cara menggunakannya dengan meletakkan corong di atas tabung Erlenmeyer atau
buret, lalu memasukkan perlahan zat cair ke dalam mulut corong.
- Tabung Erlenmeyer
Merupakan alat yang terbuat dari kaca
yang diberi skala pada bagian luarnya.
Berfungsi untuk menampung, mengukur,
dan mencampur zat cair. Juga dapat mereaksikan larutan kimia dalam jumlah
banyak.
Cara menggunakannya dengan memasukkan suatu larutan ke dalamnya dan
menggoyangkan tabung erlenmeyer memutar. Setelah dipakai, tabung erlenmeter
dibersihkan dan dikeringkan dengan lap.
- Gelas Ukur
Merupakan peralatan laboratorium yang
terbuat dari kaca dan diberi skala. Ukurannya bermacam-macam, yakni ada yang 10
ml, 100 ml, hingga 500 ml.
Berfungsi untuk mengukur volume zat
sesuai kebutuhan.
Cara memakainya dengan memasukkan larutan ke dalamnya, sesuaikan dengan
volume yang dibutuhkan, lalu baca skala volume dengan melihat meniskus ke
bawah.
- Pipet Tetes
Merupakan pipa kecil yang terbuat dari
kaca dengan ujung bawahnya meruncing dan ujung atasnya terdapat balon karet
kecil yang dapat ditekan untuk mengeluarkan cairan dan dilepas untuk menghisap
cairan agar dapat masuk.
Fungsinya untuk memindahkan beberapa
tetes zat cair dalam jumlah sedikit.
Cara menggunakannya dengan mencelupkan pipet ke dalam cairan, lalu tekan
balon karet dan longgarkan sehingga cairan dapat masuk ke dalam pipet. Setelah
dipakai, pipet dibersihkan dengan kertas isap dan dikeringkan.
- Spatula
Merupakan alat laboratorium yang
terbuat dari logam dan berbentuk seperti sendok kecil dengan tangkai yang
panjang dan pipih.
Berfungsi untuk mengambil atau
memindahkan zat padat.
Cara menggunakannya adalah ambil spatula, lalu ambil bahan atau zat padatan
yang hedak dipindahkan, kemudian letakkan padatan di tempat menyimpan bahan
seperti kaca arloji.
- Gelas Pengaduk
Merupakan alat laboratorium yang terbuat dari kaca pejal dengan ukuran hampir sama dengan sedotan
minum dan ujungnya membulat.
Berfungsi untuk mengaduk atau mencampur campuran bahan kimia di dalam gelas kimia agar larut.
- Papan Bedah
Merupakan alat laboratorium yang terbuat dari aluminuium
atau kayu dengan panjang kurang lebih 25 cm, lebar 20
cm, dalam 5
cm, dan digunakan sebagai tempat pembedahan setelah diisi dengan lilin atau telenan bedah
dari gabus. Papan ini tersedia dalam dua ukuran, yaitu 25 cm x 20 cm x 5 cm dan 50 cm x 40 cm x 5
cm.
Berfungsi untuk mempermudah pengamatan benda saat proses pembedahan.
- Respirometer
Merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur kecepatan
pernapasan hewan kecil dan kebutuhan oksigen serangga. Alat ini terdiri dari 2
bagian, yakni tabung spesimen yang terbuat dari kaca untuk meletakkan hewan dan
pipa kapiler berskala.
- Bunsen
Merupakan alat laboratorium berbahan bakar spiritus (alkohol) yang
digunakan untuk memanaskan benda (larutan atau zat) dan menghasilkan api. Jika
ingin menyalakan busen, dapat menggunakan korek api. Jika ingin mematikan api, bunsen
dapat ditutup langsung dengan menggunakan tutup penutup bunsen.
- Penjepit Kayu
Merupakan alat
laboratorium yang terbuat dari kayu keras dengan jepitan pegas baja untuk memegang
tabung reaksi diameter 10-25 mm.
Berfungsi untuk menjepit atau mengambil tabung
reaksi sesudah atau sebelum dipanaskan sebagai pengaman dalam proses pemanasan.
- Plat Tetes
Merupakan lempengan keramik berlekuk-lekuk sebagai tempat mereaksikan
zat-zat atau campuran bahan kimia dalam jumlah sedikit.
- Mortar
Merupakan alat laboratorium yang terbuat dari keramik sehingga kuat dan
bahan yang ditumbuk tidak melekat pada alat. Mortar digunakan untuk
menghaluskan atau menggerus zat padatan. Cara pemakaiannya adalah memasukkan
bahan padatan ke dalam mortar (lumpang) dan gerus hingga halus dengan alu
(pastle).
- Neraca
Merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur berat zat-zat
padat. Neraca memiliki ketelitian yang tinggi, hingga bisa mencapai 0,001 mg.
Neraca ada 3 jenis, yakni neraca dua lengan, neraca tiga lengan, dan neraca
digital.
- Kancing Hereditas
Merupakan sebuah alat peraga untuk menyelidiki
kemungkinan kombinasi gen atau
peluang persilangan, yakni persilangan dihibrid dan monohibrid. Kancing hereditas diletakkan dalam satu kotak kayu atau plastik yang
disebut "Kotak Genetika", dimana terdapat 500 pasang kancing dengan kombinasi 5 warna di dalamnya. Tiap kancing hereditas berpasangan,
satu kancing bisa dibelah menjadi dua, satu sisi dengan pengunci (sebagai "jantan") dan sisi lainnya tanpa
pengunci (sebagai "betina").
- Gelas Beaker
Merupakan alat laboratorium yang
terbuat dari bahan kaca yang diberi skala. Gelas Beaker memiliki ukuran yang
bervariatif, mulai dari 100 ml, 250 ml, hingga mencapai 1 liter.
Gelas Beaker berfungsi sebagai tempat mengukur, mencampur, atau memanaskan
suatu zat dalam jumlah tertentu.
- Stethoscope & Sphygmomanometer
Sphygmomanometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atau tensi darah yang beakerja secara manual saat
memompa maupun mengurangi tekanan pada manset dengan sistem non-invasif.
Sementara Stethoscope merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur detak jantung dimana sistem kerjanya mengurangi
bunyi yang tidak penting di sekitarnya sehingga suara detak jantung dapat
terdengar dengan jelas.
- Alat Bedah
Merupakan alat yang dirancang untuk dipakai dalam kegiatan pembedahan. Berfungsi untuk mempermudah proses pembedahan. Beberapa
jenis alat bedah, diantaranya pinset, gunting, pisau bedah, dll.
- Mikroskop
Adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat benda-benda yang ukurannya sangat
kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, dengan cara memperbesar
ukuran bayangan benda beberapa kali lipat. Mikroskop dibagi menjadi dua jenis,
yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya dibagi lagi
jadi 2 jenis, yakni mikroskop monokuler (satu lensa objek) dan binokuler (2
lensa okuler untuk mata kanan dan kiri).
- pH Meter
Merupakan sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengetahui kadar pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan dengan bantuan elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat.
Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda yang terhubung ke sebuah alat
elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH.
- Stopwatch
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
lamanya waktu yang dibutuhkan dalam sebuah kegiatan, misal kecepatan
suatu reaksi. Untuk memulai stopwatch, tekan tombol di atas. Sementara untuk berhenti, tekan lagi
tombol sehingga waktu (detik)
yang ditampilkan adalah waktu yang sudah berlalu. Kemudian dengan menekan tombol di atas dua kali, stopwatch kembali pada posisi nol.
- Cawan Petri
Adalah wadah berbentuk bulat dan memiliki tutup di atasnya. Cawan ini
terbuat dari bahan kaca dan biasanya digunakan untuk menumbuhkan atau
membiakkan bakteri, jamur, atau perkecambahan biji.
- Preparat Biologi
Merupakan alat yang digunakan di mikroskop untuk
melihat struktur atau bagian-bagian sel
dari makhluk hidup yang tidak terlihat oleh mata kita. Biasanya struktur sel makhluk
hidup yang tidak dapat telihat ditempelkan di atas preparat kemudian diletakkan di meja
mikroskop.
- Gelas Objek
Merupakan tempat objek yang akan diamati di bawah mikroskop. Gelas objek
terbuat dari kaca berbentuk persegi panjang. Cara penggunaannya dengan
meletakkan objek yang akan diamati di tengah gelas objek dan ditutup dengan
kaca penutup.
Berikut ini
penjelasan dari berbagai alat laboratorium lainnya di luar pengamatan penulis
selama praktikum beserta fungsinya yang benar.
- Termometer
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur). Termometer
ada yang berisi air raksa atau merkuri (Hg) dan ada yang berisi alkohol, dimana
kedua zat ini sensitif terhadap perubahan suhu (volume berubah) sehingga cocok
untuk termometer. Bila ingin menggunakan termometer, sebaiknya tangan jangan
sampai menyentuhnya karena akan mempengaruhi hasil pengukuran suhu, lebih baik
menggantung termometer dengan benang ketika hendak dipakai.
- Kaca Pembesar (Lup)
Merupakan lensa cembung yang digunakan untuk memperbesar bayangan
benda-benda kecil sehingga mempermudah dalam mengamati benda-benda berukuran
kecil, namun lup memiliki perbesaran terbatas (lebih kecil daripada perbesaran
mikroskop) sehingga tidak dapat digunakan untuk melihat benda sangat kecil.
- Labu Reaksi
Merupakan alat yang terbuat dari kaca, tetapi tidak memiliki skala. Alat
ini digunakan untuk mengukur atau mencampur zat-zat dalam jumlah besar. Volume
zat dapat diketahui dengan melihat garis yang terdapat pada leher labu reaksi.
Bila ingin digunakan untuk mencampur zat, labu reaksi ditutup lalu digoyangkan
secara perlahan ke arah kanan dan kiri.
- Kaki Tiga
Merupakan penyangga wadah saat zat dipanaskan. Alat ini terbuat dari besi
atau baja. Cara penggunaanya adalah diletakkan di antara bunsen dan kasa, dengan
meletakkan pemanas di tengah-tengah (di antara kaki-kakinya) dan meletakkan zat
yang akan dipanaskan di atas lingkarannya.
- Kasa
Merupakan alas yang digunakan untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan yang menggunakan pemanas
spiritus atau bunsen. Kasa diletakkan
di atas kaki tiga dan bagian tengah yang berwarna putih dapat meratakan panas
sehingga panas tidak terfokus di tengah saja.
- Gelas Arloji
Merupakan alat laboratorium yang terbuat dari gelas
berbentuk seperti piring, namun mempunyai permukaan cekung ke dalam. Gelas arloji
terbuat dari kaca bening yang tembus pandang. Fungsinya adalah sebagai wadah zat padat saat ditimbang dan juga bisa
sebagai tutup gelas kimia.
- Pinset
Merupakan alat yang terbuat dari logam besi anti-karat yang digunakan untuk
menjepit atau mengambil benda kecil. Pinset digunakan agar benda dapat diambil
lebih mudah dan tidak rusak.
- Bulb
Adalah alat untuk mengisap dan mengeluarkan zat cair yang dipasang pada
bagian pangkal pipet untuk mengisap dan mengeluarkan zat cair dari pipet. Alat
ini terbuat dari karet dan cara penggunaannya mirip dengan pipet pada umumnya.
- Kertas Isap
Merupakan kertas yang terbuat dari bahan khusus yang memiliki sifat mudah
meyerap cairan. Kertas ini memiliki bentuk persegi panjang kecil. Biasanya
kertas isap digunakan untuk mengisap kelebihan air.
- Batang Kaca
Adalah alat berbentuk batangan kaca dengan panjang sekitar 10-15 cm. Alat
ini digunakan untuk membantu dalam memindahkan zat cair sehingga tidak
memercik, melainkan mengalir melewati batang kaca.
- Mikrotom
Adalah mesin yang menggunakan pisau baja untuk memotong-motong atau
mengiris spesimen hingga sangat tipis sehingga mudah diamati di bawah
mikroskop.
- Buret
Merupakan sebuah alat berbentuk silinder yang memiliki garis ukur
dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Alat ini digunakan untuk meneteskan sejumlah cairan dalam eksperimen yang memerlukan
presisi (misal titrasi). Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi mencapai ± 0,05 cm3.
- Masker
Merupakan alat yang biasa
digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit (misal influenza,
tuberculosis, dsb) dan sebagai alat pelindung diri oleh petugas kesehatan di rumah sakit ketika sedang melakukan operasi
atau tindakan medis lainnya agar
tidak tertular penyakit. Masker memiliki ciri berupa
adanya tali pengikat yang dapat diikatkan pada bagian belakang kepala atau
karet penggantung yang dapat dikaitkan ke telinga, juga pada bagian atas terdapat
kawat hidung yang dapat ditekuk sesuai lekuk hidung.
- Sarung Tangan
Merupakan alat yang terbuat dari karet yang digunakan untuk melindungi
tangan dari infeksi atau penularan kuman. Dengan
menggunakan sarung tangan, akan melindungi pemakai sarung tangan dari resiko tranmisi mikroorganisme patogen.
- Kertas Lakmus
Adalah kertas yang digunakan untuk menentukan larutan asam, basa, dan
netral. Kertas lakmus diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Kertas lakmus ada 2 macam, yakni lakmus merah dan
lakmus biru. Lakmus merah menunjukkan sifat asam (jika dicelupkan ke asam tidak
berubah), sementara lakmus biru menunjukkan sifat basa (jika dicelupkan ke basa
tidak berubah).
- Jas Laboratorium
Merupakan salah satu alat yang
wajib digunakan ketika berada di dalam laboratorium. Sesuai fungsinya,
penggunaan jas laboratorium dimaksudkan agar para pemakainya terhindar dari
paparan atau percikan bahan kimia yang dapat merusak pakaian maupun tubuh.
17. Lemari Asam
Adalah alat
ventilasi lokal yang didesain untuk mengurangi paparan dari gas berbahaya, uap
beracun, maupun debu. Fungsi lemari asam adalah melindungi pemakai laboratorium
dari bahaya menghirup gas beracun. Lemari asam terdiri dari 2 jenis, yakni
ducting dan ductless (tanpa ducting). Prinsip kerjanya adalah udara dihisap
dari depan pintu lemari asam, lalu dikeluarkan oleh blower hisap menuju keluar
gedung.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan mengenal alat-alat laboratorium, dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
- Alat-alat laboratorium memiliki jenis yang beragam.
- Alat-alat laboratorium memiliki fungsi yang berbeda-beda.
- Cara pengunaan alat-alat laboratorium beragam sesuai dengan jenis dan fungsinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Prabowo, Trendy (2014). Makalah Laboratorium (pengertian, fungsi, jenis-jenis). From http://gudangteknikpengetahuan.blogspot.co.id/2014/11/makalah-laboratorium.html, 5 Agustus 2016
Mulaksono, Sonny (N/A). Rambu Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium/Workshop.
From http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/mesin-cnc/1101-sonny,
5 Agustus 2016
Setianingtiyas, Arum (2013). Tata Tertib Laboratorium. From https://arumsetia.wordpress.com/2013/01/01/tata-tertib-laboratorium/,
5 Agustus
2016
Kompasiana (2015). Apa itu Tabung Reaksi dan Fungsi Tabung
Reaksi. From http://www.kompasiana.com/alatlabor/apa-itu-tabung-reaksi-dan-fungsi-tabung-reaksi_54f906eca33311af488b496d,
5 Agustus
2016
We, Budy (N/A). Fungsi dan Jenis Alat Gelas Laboratorium.
From http://mamanyagendhis.blogspot.co.id/2014/12/fungsi-dan-jenis-alat-gelas-laboratorium.html,
5 Agustus
2016
Wikipedia (2013). Corong Pemisah. From https://id.wikipedia.org/wiki/Corong_pemisah,
5 Agustus
2016
Wikipedia (2015). Batang Pengaduk. From https://id.wikipedia.org/wiki/Batang_pengaduk,
5 Agustus
2016
Wikipedia (2014). Alat Bedah. From https://id.wikipedia.org/wiki/Alat_bedah,
5 Agustus
2016
Fiswan (2015). Respirometer Sederhana. From http://catatanguru-biologi.blogspot.co.id/2015/01/respirometer.html,
5 Agustus
2016
Syafarudin (2015). Penjepit Tabung Reaksi. From http://tokoalatkesehatan-murah.com/?p=380,
6 Agustus 2016
Rahmat, Nawina
(2013). Kancing Genetika. From http://nnawinabiologybase.blogspot.co.id/2013/06/kancing-genetika.html,
6 Agustus 2016
Afif, Andrea (2011). Sphygmomanometer (tensimeter). From http://ilmuelektromedik.blogspot.co.id/2013/02/sphygmomanometer-tensimeter.html,
6 Agustus 2016
Wikipedia (2016). PH Meter. From https://id.wikipedia.org/wiki/PH_meter,
6 Agustus 2016
Anonim (2015). Fungsi dan Prinsip Kerja Stopwatch. From
https://damaruta.blogspot.co.id/2015/02/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch.html,
6 Agustus 2016
Anonim (2013). Preparat Mikroskop. From http://www.alatlabor.com/kategori/244/preparat-mikroskop,
6 Agustus 2016
Seran, Emel (2010). Beberapa Alat dalam Laboratorium beserta
Fungsinya. From https://wanibesak.wordpress.com/2010/10/10/beberapa-alat-dalam-laboratorium/,
6 Agustus 2016
Wikipedia (2014). Buret. From https://id.wikipedia.org/wiki/Buret,
6 Agustus 2016
Mardani, Said (2015).
Jenis Masker yang
Tepat dan Cara Penggunaan yang Benar Untuk Pencegahan Dampak Kabut Asap. From http://dinkes.inhukab.go.id/?p=2736,
6 Agustus 2016
Miftahur (2010). Menunjukkan Larutan Asam,
Basa, Dan Netral Dengan Indikator Kertas Lakmus Merah Dan Biru. From http://miftahur.com/menunjukkan-larutan-asam-basa-dan-netral-dengan-indikator-kertas-lakmus-merah-dan-biru/,
6 Agustus 2016
Corpenicus (2012). 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengadaan Jas Lab. From http://alatalatlaboratorium.com/Blog/7-hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam-pengadaan-jas-lab,
6 Agustus 2016
PT. Mandiri Teknovasi
Sukses (2015). Pengertian Lemari Asam.
From http://www.lemariasam-fumehood.com/2015/02/pengertian-lemari-asam.html,
6 Agustus 2016
0 komentar:
Post a Comment