LAPORAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS


LAPORAN PRAMUKA
PEMBUATAN DAN PEMASARAN PUPUK KOMPOS ORGANIK
BERBAHAN DASAR DAUN KERING

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya kami mampu menyelesaikan laporan pramuka yang berjudul “Pembuatan dan Pemasaran Pupuk Kompos Organik Berbahan Dasar Daun Kering”. Dalam penulisan laporan ini, kami mendapatkan berbagai kendala, mulai dari jadwal yang sangat padat hingga tuntutan guru yang besar, namun penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru pramuka yang telah memberikan waktu, tuntutan yang besar, dorongan, dan motivasi sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Melalui laporan ini, kami berharap agar pembaca dapat mengetahui cara membuat pupuk kompos organik berbahan dasar daun kering sehingga pembaca dapat lebih terinspirasi untuk peduli terhadap lingkungannya dengan membuat suatu inovasi, serta dapat mengembangkannya guna meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Dalam penulisan laporan ini, apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan atau tidak sesuai dengan harapan, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan dengan senang hati menerima segala masukan, kritik, dan saran dari pembaca yang bersifat positif. Semoga apa yang kami harapkan dapat dicapai dengan baik.

Surabaya, 28 Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
2
I.
Nama Produk………………………………………………………………………………
3
II.
Latar Belakang……………………………………………………………………………..
3
III.
Cara Pembuatan


III.1. Alat dan Bahan……………………………………………………………………….
4

III.2. Langkah Kerja………………………………………………………………………..
5
IV.
Design (Label Produk) …………………………………………………………………….
5
V.
Pemasaran………………………………………………………………………………….
6
VI.
Penentuan Harga Jual………………………………………………………………………
6
VII.
Evaluasi…………………………………………………………………………………….
6
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………….
8

I. Nama Produk
SULE

II. Latar Belakang
            Setiap tahun ribuan hektar lahan yang subur berkurang akibat penggunaan pupuk kimia. Sungguh ironis, digunakan bahan kimia berbahaya untuk meningkatkan produksi pangan bagi kehidupan. Tidak heran bila kesehatan dan daya tahan tubuh manusia terus merosot seiring berjalannya waktu. Berawal dari hal tersebut, kami berinisiatif untuk mencoba membuat pupuk organik berbahan dasar daun kering dari lingkungan sekitar sekolah guna menciptakan alternatif pupuk untuk pertanian. Pupuk organik dipilih karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya bagi kehidupan. Pengaplikasiannya mampu memperkaya sekaligus mengembalikan ketersediaan unsur hara bagi tanah dan tumbuhan dengan aman. 
            Pupuk organik sendiri merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami (Musnamar, 2003). Dapat dikatakan bahwa pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi. Secara kualitatif, kandungan unsur hara dalam pupuk organik tidak dapat dikatakan lebih unggul dari pupuk anorganik. Namun, penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dalam rentang waktu tertentu akan membuat kualitas tanah lebih baik dibanding penggunaan pupuk anorganik (Musnamar, 2003). Selain itu, penggunaan pupuk organik yang tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman membuat kesehatan manusia terjaga, bahkan produk-produk yang dihasilkan akan diterima negara-negara yang mensyaratkan ambang batas residu yang sudah diberlakukan pada produk tertentu, seperti teh dan kopi.
            Saat ini, ada beberapa jenis pupuk organik sebagai pupuk alam berdasarkan bahan dasarnya, yaitu pupuk kandang, kompos, humus, pupuk hijau, dan pupuk mikroba (Musnamar, 2003). Sedangkan ditinjau dari bentuknya, ada pupuk organik cair dan ada pupuk organik padat. Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik padat yang dibuat dari bahan organik padat (tumbuh-tumbuhan) dan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah karena mengandung unsur hara mineral yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. Pupuk organik dapat dibuat dari limbah, contohnya limbah peternakan sapi perah, baik berupa feses maupun urinenya, dapat dijadikan bahan pembuatan pupuk organik. Umumnya, limbah yang dibuang ke lingkungan menunjukkan kesan buruk karena sifat-sifatnya yang khas dan cenderung menurunkan mutu, fungsi dan kemampuan lingkungan. Limbah yang merupakan sisa pembuangan dari suatu proses kegiatan manusia dapat berbentuk padat, cair dan gas, dari segi estetika sangat kotor, tidak enak dipandang dan juga dari segi bau sangat mengganggu. Dengan demikian, secara langsung maupun tidak langsung limbah menimbulkan ketidaknyamanan di sekitarnya sebab pembuangan limbah ke lingkungan umumnya tidak diikuti dengan upaya pengelolaan maksimal karena selalu dikaitkan dengan teknologi dan pengelolaan yang relatif mahal.
            Limbah yang dibuang terus-menerus tanpa ada pengelolaan yang maksimal dapat menimbulkan gangguan keseimbangan lingkungan. Oleh karenanya, orang cenderung mengatakan telah terjadi pencemaran, yaitu suatu keadaan di mana zat  atau energi diintroduksikan ke dalam lingkungan oleh suatu kegiatan manusia atau oleh proses alam dalam konsentrasi sedemikian rupa sehingga menyebabkan lingkungan tidak berfungsi seperti semula dalam arti kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan hayati (Danusaputro, 1978). Menurut Holdgate (1979), pencemaran lingkungan adalah dimasukkannya energi atau substansi ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia, sehingga mengganggu ekosistem kehidupan, merusak struktur lingkungan, dan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dix (1981), menjelaskan pencemaran sebagai suatu peristiwa perubahan lingkungan yang menyangkut pola energi dan sumber daya misalnya air, tanah, dan udara.
            Oleh karena terus meningkatkan pencemaran lingkungan yang tidak dapat dielakkan sebagai akibat dari perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, kami menghadirkan inovasi pupuk organik yang dapat meningkatkan produktivitas hasil panen tanpa membahayakan manusia dan lingkungan. Kami menggunakan sisa daun kering (sampah organik) di lingkungan sekitar sekolah sebagai bahan dasar pembuatan pupuk. Daun kering dipilih karena di lingkungan sekitar sekolah terdapat banyak pohon. Pohon-pohon tersebut menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Hal tersebut mengakibatkan banyaknya sampah daun berguguran di lingkungan sekitar sekolah dan dapat tertiup angin sehingga lingkungan sekolah menjadi kotor. Untuk mengatasi masalah seperti ini, biasanya masyarakat akan mengumpulkan daun-daun kering tersebut, lalu dibakar dan menjadi abu begitu saja. Cara ini mungkin dinilai paling efektif, namun efek sampingnya adalah timbul polusi udara yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan manusia. Apabila daun kering tersebut diubah menjadi pupuk organik, maka tidak akan timbul polusi udara dan lingkungan sekolah menjadi bersih. Selain itu, daun-daun kering yang semula tidak berguna dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomis tinggi. Melalui praktik pembuatan pupuk kompos organik berbahan dasar daun kering, kami berharap agar semakin banyak masyarakat yang terinspirasi untuk berinovasi dalam memanfaatkan limbah yang sudah tidak terpakai, misalnya limbah organik (daun kering).

III. Cara Pembuatan
III.1. Alat dan Bahan
1. Alat                                                                                                                                    
III.1.1. Kantong plastik hitam besar 
III.1.2. Cangkul 
III.1.3. Gunting rumput 
2. Bahan 
III.2.1. Daun Kering 
III.2.2. EM 4 
III.2.3. Air 
III.2.4. Pupuk Organik

III.2. Langkah Kerja
III.2.1. Daun kering dari lingkungan sekitar sekolah dikumpulkan dan dipotong secara acak menggunakan gunting rumput. 
III.2.2. Daun kering yang telah dipotong dikumpulkan menjadi satu.
III.2.3. EM 4 dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1, lalu ditung ke tumpukan daun kering dan dicampur hingga merata menggunakan cangkul. 
III.2.4. Daun kering yang telah dicampur EM 4 dan pupuk organik dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam besar secara selang-seling dengan dasar daun kering, kemudian dilanjut pupuk, lalu daun kering lagi hingga habis. 
III.2.5. Kantong plastik diikat, lalu ditutup dan didiamkan kurang lebih 2 minggu.
III.2.6. Kantong plastik dibuka, lalu pupuk siap dikemas untuk dipasarkan dan dijual.

IV. Design (Label Produk)


V. Pemasaran (Cara untuk memasarkan)
            Produk pupuk kompos organik SULE kami pasarkan dengan sistem pemasaran gaya klasik dan modern. Pemasaran gaya klasik kami lakukan dengan pemasaran face to face atau tatap muka dengan membawa produk untuk ditunjukkan kepada konsumen agar konsumen tahu wujud fisik dan kualitas barang yang hendak dibeli sehingga tidak ada komplain saat produk sudah dibeli. Selain itu, kami melayani konsumen dengan sepenuh hati dan cepat tanggap dengan pendekatan secara persuasif untuk meyankinkan calon pembeli dan memberi diskon sebesar 10% untuk pembelian dalam jumlah banyak. Sedangkan sistem pemasaran gaya modern kami lakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, yakni menggunakan chat online dan toko online untuk mempermudah pemasaran dan penjualan produk.

VI. Penetuan Harga Jual
            Produk pupuk kompos organik SULE hadir dengan satu ukuran kemasan sesuai dengan kebutuhan mayoritas konsumen. Ukuran yang kami jual adalah ukuran 1 kilogram dengan harga Rp 15.000. Penentuan harga tersebut berdasarkan modal yang kami keluarkan untuk membeli bahan yang dibutuhkan, yakni EM 4 seharga ± Rp 20.000 untuk 1 liter dan pupuk sebagai starter kompos seharga ± Rp 15.000 untuk 1 kilogram. Produk pupuk yang dihasilkan dari penggunaan bahan tersebut mencapai 5 kilogram sehingga apabila dibagi akan didapatkan hasil Rp 7.000 untuk membuat 1 kilogram pupuk. Perhitungan tersebut juga menunjukkan margin keuntungan kami mencapai  ± 50%.

VII. Evaluasi (Kendala & Hal yang Dipelajari)
            Dalam pembuatan produk pupuk kompos organik SULE, ada sejumlah kendala yang kami hadapi, diantaranya adalah keterbatasan alat yang dimiliki sehingga pencampuran bahan tidak menggunakan pengukuran yang presisi, melainkan dengan perkiraan; keterbatasan waktu yang kami miliki sehingga pengadukan kompos tidak dilakukan secara rutin yang mengakibatkan sampah daun tidak terurai secara maksimal; serta keterbatasan pengamalan kami dalam membuat pupuk kompos organik sehingga kami tidak tahu bagaimana hasil akhir pupuk SULE, apakah sudah baik atau belum. Oleh sebab itu, kami mohon maaf apabila hasil dari pemberian pupuk kompos organik SULE pada tanaman kurang maksimal karena masih membutuhkan riset lebih lanjut. Selain itu, dalam penjualan pupuk kompos organik SULE, juga ada sejumlah kendala yang kami hadapi, diantaranya adalah kesulitan dalam mengemas dan membuat logo yang menarik agar kompos yang kami pasarkan dapat menarik minat masyarakat untuk membelinya, keterbatasan waktu yang kami miliki sehingga penjualan kurang maksimal, dan kualitas pupuk yang masih belum teruji secara sah sehingga belum siap dipasarkan ke khalayak umum (pangsa pasar terbatas pada lingkungan sekolah).
            Dari praktik pembuatan pupuk kompos organik berbahan dasar daun kering, kami mempelajari bahwa pembuatan kompos memerlukan bahan-bahan organik, yaitu daun kering, EM4, dan air. Di dalam EM4, terdapat berbagai jenis mikroorganisme yang berguna untuk membantu proses pelapukan daun hingga menjadi kompos yang baik bagi tumbuh-tumbuhan sehingga dapat menyerap zat-zat hara dari tanah di sekitarnya. Kompos yang kami dapatkan sudah sesuai dengan prosedur-prosedur yang dilakukan. Secara keseluruhan, praktik ini merupakan pengalaman yang tak terlupaka bagi kami karena merupakan pengalaman pertama kami membuat pupuk kompos. Kami mendapat pengalaman baru dalam mengolah limbah daun yang sudah tidak terpakai menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomis. Kami juga belajar bahwa pemasaran produk membutuhkan ketekunan dan waktu (tidak bisa instan semua terjual). Hasil dari praktik ini kami rasa kurang maksimal dan dapat lebih ditingkatkan lagi pada kesempatan yang lain dengan waktu yang lebih banyak.

LAMPIRAN
Kemasan Produk Pupuk Kompos Organik SULE
Share on Google Plus

About -

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

1 komentar:

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) | pin bb : 58cd292c "

    ReplyDelete