PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pythagoras
Pythagoras (
582 SM – 496 SM ) adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling
dikenal melalui salah satu teoremanya, yaitu Teorema Pythagoras. Ia dikenal
sebagai "Bapak Bilangan" karena dia memberikan sumbangan yang penting
terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM.
Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat banyaknya legenda dan
kisah-kisah buatan mengenai dirinya.
Salah satu
peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa
kuadrat hipotenusa
dari suatu segitiga siku-siku adalah
sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun
fakta di dalam teorema
ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini
dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan
pengamatan ini secara matematis.
Pythagoras
mengungkapkan hubungan antara sisi-sisi pada suatu segitiga siku-siku. Banyak permasalahan
sehari-hari yang berkaitan dengan segitiga siku-siku atau sudut siku-siku yang
dapat diselesaikan melalui penerapan Pythagoras, misalnya :
1. Menentukan sisi miring dari sisi miring suatu kuda-kuda rumah.
2. Membuat
pojok-pojok suatu lapangan bola voly agar betul-betul siku-siku.
1.2 Rumusan
Permasalahan
1. Bagaimana menerapkan Teorema Pythagoras
untuk menentukan panjang sisi segitiga siku-siku?
2. Bagaimana cara memecahkan
permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan suatu segitiga siku-siku atau
sudut siku-siku melalui penerapan Teorema Pythagoras?
PEMBAHASAN RUMUSAN PERMASALAHAN
2.1 Menggunakan
Teorema Pythagoras untuk Menentukan Panjang Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku
Cara Menghitung
Panjang Sisi Segitiga Siku-Siku :
Apabila pada
suatu segitiga siku-siku diketahui panjang dua sisinya, panjang sisi ketiga dapat
ditentukan menggunakan Pythagoras. Pythagoras kuadrat segi miring suatu
segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat dua sisi lainnya.
a ²+ b² = c²
Contoh soal :
ΔABC adalah segitiga siku-siku dengan <A = 90° . Jika panjang AB = 7 cm dan BC = 25 cm, maka hitunglah panjang AC.
ΔABC adalah segitiga siku-siku dengan <A = 90° . Jika panjang AB = 7 cm dan BC = 25 cm, maka hitunglah panjang AC.
Jawab :
BC² = AB² + AC² atau AC² = BC² + AC²
= 25² cm - 7² cm
= 625 cm – 49 cm = 576 cm
AC =√ 576 cm
= 24 cm
2.2 Penggunaan
Teorema Pythagoras Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali masalah-masalah yang dapat
dipecahkan menggunakan teorema Pythagoras. Untuk mempermudah perhitungan,
alangkah baiknya jika permasalahan tersebut dituangkan dalam bentuk gambar.
Contoh :
Sebuah tangga
yang panjangnya 7,5 m disandarkan pada sebuah dinding pagar, sehingga ujung
atas tangga menempel persis pada bibir atas pagar. Bila jarak ujung bawah
tangga dengan dinding adalah 4,5 m, maka tentukan tinggi dindingnya.
Jawab :
Posisi tangga, dinding dan tanah membentuk
segitiga siku-siku.
AC adalah panjang tangga, AB adalah jarak
kaki tangga ke tembok dan BC adalah.
Diketahui AC = 4,5 m dan AB = 7,5 m. Maka
BC² = AC² - BC²
= (7,5)² m – (4,5)² m
= 56,25 m – 20,25 m
= 36 m
BC = √36 m = 6 m
KESIMPULAN
Apabila pada suatu segitiga siku-siku diketahui panjang dua sisinya, panjang
sisi ketiga dapat ditentukan menggunakan Teorema Pythagoras. Teorema Pythagoras
kuadrat segi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat dua
sisi lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali masalah-masalah yang dapat
dipecahkan menggunakan teorema Pythagoras. Untuk mempermudah perhitungan,
alangkah baiknya jika permasalahan tersebut dituangkan dalam bentuk gambar.
infomenarik mengenai harga pertamax
ReplyDeletekembangkan ide dengan membuat kerajinan batang kelapa
ReplyDeletemain game seru top up game
ReplyDeletejauh disana ada fakta positif anak rantau
ReplyDeletemau tau tentang teh daun jati cina
ReplyDelete