RESENSI BUKU "I AM GIFTED, SO ARE YOU!"



RESENSI BUKU I AM GIFTED, SO ARE YOU!

Resensi Buku Non-Fiksi ''I Am Gifted, So Are You!"
Kiat Jitu Meraih Kesuksesan di Masa Depan

I. Identitas Buku
Judul                                       : I Am Gifted, So Are You! 
Penulis                                     : Adam Khoo
Penerbit                                   : PT. Elex Media Komputindo
Tempat dan tahun terbit          : Jakarta, 2008
Tebal buku                              : xiii + 276 halaman
Harga buku                             : Rp 100.000,-
Berat buku                              : 450 gram
Jenis Cover                             : Soft Cover
Jenis Kertas                            : Kertas daur ulang (kertas ubi)
Ukuran  (P x L)                      : 24 cm x 18 cm
Warna cover                           : Biru
ISBN                                      : 978-979-27-3246-7

II. Riwayat Kepengarangan
            Adam Khoo adalah seorang pengusaha dan motivator paling sukses di Singapura. Ia lahir dengan nama lengkap Adam Khoo Yean Ann pada hari Senin, tanggal 8 April 1974. Ayahnya bernama Vince Khoo, sedangkan ibunya bernama Betty L. Khoo-Kingsley. Ia menikah dengan Sally Khoo-Ong dan dikaruniai tiga orang anak, yakni Kelly Khoo, Samantha Khoo, dan Vince Khoo.
            Sewaktu kecil, Adam Khoo terkenal sebagai anak yang malas dan suka bermain games sehingga dianggap sebagai anak bodoh. Pada waktu kelas 4 SD, Adam Khoo dikeluarkan dari sekolah karena nilainya sangat buruk dan harus berpindah ke sekolah yang memiliki peringkat paling rendah di Singapura. Pada saat berusia 13 tahun, Adam Khoo mengikuti seminar bernama Super Teen yang mengubah dirinya 180 derajat. Apa yang ia dapatkan dari seminar tersebut, Adam Khoo tanamkan dan praktekkan dalam dirinya satu per satu secara konsisten sehingga ia berubah menjadi anak yang berprestasi cemerlang dengan tujuan hidup yang jelas dan lulus sebagai lulusan terbaik.
            Kesuksesannya dalam bidang akademik membuat Adam Khoo terketuk hatinya untuk membagikan kiat suksesnya kepada orang lain melalui buku terbitannya agar orang lain, khususnya remaja usia sekolah, mengalami perkembangan diri yang sama dengannya guna mencapai kesuksesan. Buku berjudul “I am Gifted, So Are You!” menjadi buku terbitan pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1998 dan menjadi best seller nasional dalam waktu 6 bulan. Harapannya untuk membuat banyak orang sadar akan potensi yang mereka miliki menjadi terwujud karena banyak pelajar diubahkan hidupnya setelah membaca bukunya sehingga mampu meraih prestasi akademik yang cemerlang. Setelah sukses menginspirasi banyak pelajar, Adam Khoo terus menulis buku tentang bisnis setelah impiannya menjadi jutawan dan membangun bisnis bernilai jutaan dollar menjadi terwujud. Beberapa buku bisnis yang ia tulis diantaranya adalah Clueless in Starting a Business (2003), Master Your Mind Design Your Destiny (2004), Secrets of Millionaire Investors (2007), dan Bringing Up Money Smart Kids (2015). Adam Khoo berharap buku-buku karyanya dapat menginspirasi banyak orang untuk mengubah diri mereka menjadi orang sukses karena Adam Khoo telah meraih kesuksesan dan ingin sekali menyukseskan orang lain agar dapat membagikan kasih Tuhan.

III. Sinopsis Isi Buku                                                                                        
            Buku ini mengisahkan perjalanan hidup Adam Khoo yang berawal dari hanya seorang remaja biasa menjadi pribadi yang begitu luar biasa dan menginspirasi banyak orang. Perjalanan Adam Khoo dimulai ketika dirinya dikeluarkan dari sekolah saat menginjak kelas 3 SD sehingga harus bersekolah di sekolah yang tidak banyak orang tahu. Dirinya tetap malas dan mengabaikan pelajaran hingga ia mengikuti seminar Super Teen yang mengubah dirinya menjadi orang yang memiliki tujuan dan keyakinan diri. Setelah mengikuti seminar Super Teen, Adam Khoo berubah menjadi seorang remaja yang bergairah, termotivasi untuk mendapatkan nilai A, dan bersemangat untuk masuk ke sekolah lanjutan ternama dan bergengsi. Adam Khoo menerapkan semua ilmu yang ia dapat dan ia pun berhasil mencapai tujuan yang diinginkannya. Semua itu ia kisahkan pada bab 1 yang berjudul “Bagaimana Si Bodoh Bisa Menjadi Berbakat?” dan pada bagian terakhir dari bab 1 tertera tulisan yang membuat pembaca semakin tertarik untuk membaca habis buku ini, yakni “Jika Saya Bisa, Anda pun Bisa!”.
            Memasuki bab 2 yang berjudul “Proses Sukses Belajar”, diceritakan bahwa semua orang dapat meraih keberhasilan, namun harus didukung strategi yang tepat. Untuk meraih keberhasilan dalam akademik, diulas sembilan langkah untuk belajar yang sukses secara garis besar, yakni menetapkan tujuan yang jelas, menetapkan perencanaan dan penjadwalan, melakukan aksi yang konsisten, kekuatan membaca (penguasaan informasi), pencatatan (Mind Maps), super memori, seni penerapan, persiapan ujuan, dan mengerjakan ujian.  Semua langkah tersebut akan dibahas lebih terperinci dalam bab-bab selanjutnya. Pada bagian akhir bab 2, disajikan 16 masalah umum yang dihadapi pelajar di seluruh dunia agar pembaca dapat mempelajari dan menemukan solusi sendiri dari masalah yang dimilikinya. Pada bagian terakhir dari bab 2, dikatakan bahwa semua orang memiliki keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk sukses dan terbebas dari keterbatasan selamanya sehingga membuat pembaca terinspirasi untuk membaca bab-bab selanjutnya.
            Di bab 3 yang berjudul “Anda Siap untuk Sukses?”, disajikan kerangka berpikir pemenang dan pecundang, dimana 5% orang yakin pasti berhasil, sedangkan 95% berharap berharap. Kerangka berpikir berharap bukanlah kerangka berpikir seorang pemenang karena tidak ada kekuatan di balik harapan sehingga mereka menjadi lekas menyerah dan mudah menyalahka orang lain atau membela diri. Kerangka berpikir pemenang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam hidup mereka. Di akhir bab 3, dikatakan bahwa pembaca harus memiliki kerangka berpikir pemenang untuk meraih keberhasilan dalam belajar dengan membuat komitmen dan bertanggung jawab atas hasil yang diperoleh tanpa menyalahkan orang lain.
            Di bab 4 yang berjudul “Saya Yakin Bisa Terbang... Maka Saya Bisa!”, diulas tentang keyakinan akan kemampuan diri sendiri yang dapat membantu mencapai harapan yang telah ditetapkan. Keyakinan tidak dapat langsung menjadi kenyataan, namun harus didukung keterampilan dan tindakan yang sesuai. Membahas tentang keyakinan, Adam Khoo juga menyajikan lingkaran keberhasilan dan kegagalan yang terdiri atas keyakinan, aksi, potensi, dan hasil. Apabila keyakinan diisi dengan hal negatif, maka hal tersebut berpengaruh terhadap seluruh isi lingkaran dan membuat kegagalan terus-menerus dialami.
            Untuk memperoleh keberhasilan, keyakinan harus diisi dengan hal yang menambah kekuatan, misalnya yakin diri sendiri mampu meraih keberhasilan. Keyakinan yang kita miliki dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, misal keluarga, teman, guru, atau pengalaman masa lalu. Pengaruh tersebut mengoyahkan keyakinan kita dengan memberi label negatif pada diri kita. Adam Khoo menyarankan kita memberi label positif dalam diri kita tanpa menunggu seseorang memberi label, seperti yang ia alami sewaktu sekolah dimana dirinya diberi label “tidak bisa matematika” namun akhirnya ia berhasil mematahkan label tersebut dan menggantinya dengan label “jenius matematika” sehingga dirinya mendapatkan nilai A dalam pelajaran matematika. Adam Khoo selalu berpesan bahwa keyakinan tidak benar-benar nyata, namun apabila kita meyakininya niscaya akan menjadi kenyataan. Di akhir bab 4, tak lupa Adam Khoo menyelipkan lima keyakinan siswa-siswa sukses, yakni untuk mengubah sesuatu, saya harus berubah dulu; tidak ada kegagalan, hanya sebuah timbal balik; jika yang lain bisa, saya juga bisa; belajar adalah bermain; dan fleksibilitas membuat kita dapat mengendalikan diri kita. Di dalam bab 4, juga dicantumkan dua pelajaran hidup mengenai keberhasilan keyakinan dari Roger Bannister dan Chris (16 tahun).
            Pada bab 5 yang berjudul “Anda Memiliki Otak Jenius”, Adam Khoo mengawalinya dengan keyakinannya bahwa kecerdasan seseorang dapat dilatih dan setiap orang dapat menjadi lebih cerdas. Hal tersebut didukung dengan kisah Edith yang dilatih oleh ayahnya, Aaron Stern, menjadi berbakat dengan dukungan ligkungan dan strategi belajar yang tepat. Selanjutnya, Adam Khoo membahas fakta menarik tentang otak, yakni kapasitas otak tak terbatas karena disusun oleh minyaran sel otak (neuron) dan perbedaan jumlah neuron tidak akan berpengaruh, namun hubungan antarneuronlah yang mempengaruhi kecerdasan kita dimana semakin banyak hubungan, semakin cerdas pula kita di satu bidang tertentu. Ketidakmampuan kita menguasai suatu materi disebabkan oleh kurang banyaknya hubungan antarneuron yang bisa membuat kita mengerti, namun hal tersebut dapat kita atasi dengan terus menerus berlatih sehingga otak dapat menciptakan pola pikir baru. Hal tersebut membuat kita harus sering menggunakan otak agar otak terlatih menjadi lebih baik.
            Kebingungan juga kerap kali kita hadapi, namun Adam Khoo berkata bahwa bingung merupakan kunci menjadi pintar dan lebih baik karena otak kita terangsang untuk berpikir dan mencoba memahaminya. Yang menjadi masalah ialah setiap orang menghadapi kebingungannya dengan salah, yakni tidak berusaha mencari jawaban dengan kemauan sendiri sehingga tidak akan pernah menaklukkan rasa bingung tersebut. Siswa yang pintar akan menghabiskan waktunya berusaha mencari jawaban atas rasa bingung tersebut sampai ia berhasil menemukan jawabannya. Di bagian bab 5 selanjutnya, Adam Khoo menyelipkan 6 cara merangsang dan menghentikan rasangan otak, sebagai contoh mendengarkan musik Baroque dapat merangsang kinerja otak. Adam Khoo juga mengulas kekuatan otak kanan dan otak kiri yang harus kita gunakan kedua-duanya dalam melakukan apapun pada saat bersamaan agar dapat menjadi jenius. Otak kanan dianggap jelek karena berisi tentang imajinasi yang membuat rentang perhatian terhadap pelajaran menjadi pendek, sedangkan otak kiri dinilai lebih bagus karena berisi logika, analisa, dan berpikir rasional yang lebih berguna dan diperlukan untuk belajar. Otak kanan tidak sepenuhnya jelek karena dapat digunakan untuk mempelajari mata pelajaran otak kiri. Di akhir bab 5, Adam Khoo juga menyelipkan kisah kehidupan Kenneth Wong yang sukses menggunakan otak kanannya untuk mempelajari subjek-subjek otak kiri sehingga berada di urutan teratas di kelasnya.
            Di bab 6, Adam Khoo membahas strategi pertama Super Learning, yakni Power Reading untuk mendapatkan informasi. Strategi tersebut dapat kita lakukan dengan menemukan kata kunci dari bacaan yang kita baca karena hanya 20% dari bacaan yang mengandung informasi penting untuk mendapat semua pengetahuan. Kata tersebut dapat berupa kata kerja, kata keterangan, dan kata sifat. Kata kunci membantu kita memahami bacaan tanpa harus mengulangi membacanya yang tentunya membuang waktu. Mengumpulkan kata kunci dapat mengurangi 80% waktu belajar dengan efektif dan mendapat 100% informasinya. Sisa kata yang bukan kata kunci dapat kita abaikan dan buang untuk selamanya.
            Mengumpulkan kata kunci dapat kita lakukan hanya dengan membaca. Oleh sebab itu, Adam Khoo membahas cara membaca efektif untuk mengumpulkan kata kunci dan menyimpannya di otak pada bagian bab 6 selanjutnya. Membaca  efektif dapat kita lakukan dengan teknik Power Reading, yakni teknik membaca yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan membaca sekaligus meningkatkan konsentrasi saat memahami bacaan. Otak kita mampu menyerap lebih dari 20.000 kata per menit, namun seringkali kita hanya membaca dengan kecepatan 200 kata per menit karena tingkat konsentrasi kita tidak penuh. Mata juga berperan penting dalam membaca dimana kunci dari Power Reading ialah mengurangi jumlah jeda gerakan mata pada saat membaca. Mata memang harus berhenti sesaat untuk mengambil informasi antara ¼ sampai dengan 1 detik, namun semakin banyak berhenti, semakin lama waktu yang diperlukan sehingga semakin lambat cara kita membaca. Perlambatan cara kita membaca dapat disebabkan oleh beberapa kebiasaan, seperti membaca dengan bibir, suara dalam kepala, membaca berulang-ulang kata yang sama, membaca kata per kata, dan jangkauan mata yang kecil. Selain menyajikan kebiasaan yang memperlambat membaca, Adam Khoo juga menghadirkan beberapa teknik bagus untuk membaca dengan penuh kekuatan, seperti menggunakan pensil sebagai penuntun, mengamati pokok pikiran dan melingkari kata kunci, meningkatkan jangkauan mata untuk membaca lima sampai tujuh kata sekaligus dalam satu waktu, berlatih dengan memasang musik berirama cepat saat membaca, membaca bab dari bagian belakang ke depan, dan tetap mendorong dan menguatkan diri kita untuk membaca cepat.
            Beranjak ke bab 7, Adam Khoo membahas strategi Mind Mapping yang merupakan kelanjutan dari Power Read, yakni mengambil gagasan dan kata kunci dari bacaan dan menggunakannya untuk membuat catatan pribadi yang dapat menghemat waktu, meningkatkan kemampuan mengingat, dan meningkatkan pemahaman bacaan. Mayoritas siswa menggunakan gaya catatan linier yang tidak memberikan kontribusi dalam daya ingat siswa karena otak menyerap terlalu banyak kata-kata tidak penting. Menurut Adam Khoo, metode catatan yang efektif ialah menggunakan teknik membuat Mind Map atau Mind Mapping yang dikembangkan oleh Tony Buzan, dimana prinsipnya adalah menggunakan kata kunci yang digabungkan dengan penggunaan otak kanan dan kiri secara bersamaan. Kelebihan dari teknik tersebut adalah menghemat waktu karena hanya memakai kata kunci, menggunakan beberapa prinsip Super Memory yang meningkatkan kemampuan menyerap dan mengingat lebih cepat (prinsip visualisasi, asosiasi, dan membuat sesuatu menjadi lebih berbeda), dan memakai kedua otak kita secara bersamaan sehingga otak terasah ke tingkat seorang jenius.
            Langkah-langkah menggunakan teknik Mind Mapping ialah menggambarkan topik di tengah-tengah, menambahkan beberapa sub judul, menambahkan hal-hal pokok dan rincian pendukung, dan membiarkan imajinasi kita berkembang liar serta menambahkan gambar atau coretan yang membuat gagasan tersebut dapat lebih dipahami dan melekat di pikiran kita. Struktur dari Mind Map adalah gagasan utama, sub judul, poin utama, dan rincian pendukung. Mind Map berbeda dengan catatan linier karena tidak mengalir dari kiri kek kanan atau atas ke bawah, melainkan digambarkan, ditulis, dan dibaca dari pusat ke arah luar mengikuti arah jarum jam. Mind Map juga memiliki beberapa jenis, yakni silabus yang dibuat dari daftar isi buku, bab yang dibuat dari masing-masing bab dalam buku, dan paragraf yang dibuat dari paragraf kecil di dalam buku. Adam Khoo juga menyelipkan beberapa latihan menggambar Mind Map di bab ini agar pembaca mempraktikan teknik Mind Mapping secara langsung.
            Pada bab 8, Adam Khoo membahas mengenai daya ingat yang juga merupakan kelanjutan dari topik sebelumnya di bab 7. Di sini, Adam Khoo mengatakan bahwa kebanyakan siswa memiliki daya ingat yang rendah akibat ketidaktahuan mereka mengakses memorinya. Banyak siswa mengira kemampuan mengingat merupakan talenta/bakat sehingga mereka tidak mau berusaha dan mudah menyerah karena yakin sudah lupa. Penelitian menunjukkan bahwa otak kita memiliki kapasitas mengingat yang luar biasa, hanya saja tidak banyak orang mengaksesnya. Adam Khoo membagikan teknik Super Memory, yakni dengan cara membuat sistem indeks yang teratur rapi dalam otak kita. Prinsip-prinsip memori yang mendukung teknik Super Memory adalah visualisasi (membayangkan informasi dalam bentuk gambar), asosiasi (mengaitkan hal-hal yang perlu kita ingat), membuat sesuatu menjadi berbeda dengan menggunakan humor dan sesuatu yang aneh, imajinasi (membayangkan pengalaman dengan menggunakan indra), menggunakan warna menarik, mencari irama yang tepat dengan memutar musik sebagai suara latar, dan holism (melihat informasi berdasarkan gambaran secara keseluruhan agar tidak terpisah-pisah).
            Sistem memori adalah teknik yang membangun hubungan kuat antara informasi baru dengan informasi yang sudah diketahui agar kita mampu mengingat informasi yang berbeda. Salah sistem memori yang paling umum ialah sistem mata rantai, yakni mengingat kata-kata utama dengan menggunakan imajinasi untuk mengasosiakan imajinasi visual dengan kata yang ingin dingat. Imajinasi visual dapat kita ciptakan dengan membayangkan kata-kata abstrak menggunakan teknik memiripan bunyi dan teknik gambaran yang terlintas begitu saja. Penerapan sistem mata rantai dilakukan dengan mengidentifikasi kata kunci, memvisualisasikan, dan mengasosiasikannya. Tak lupa Adam Khoo menyelipkan beberapa latihan soal yang menjadi pendalaman teknik mata rantai di bab ini.
            Di bab 9, Adam Khoo melanjutkan teknik Super Memory, hanya saja yang dibahas ialah untuk angka. Berbeda dengan kata, angka tidak dapat divisualisasikan atau diasosiasikan sehingga harus memakai bunyi fonetik, yakni mengubah angka menjadi huruf, seperti 5 dengan L, 7 dengan K, 9 dengan B, dan seterusnya. Hal tersebut membuat menghafalkan 4 digit bahkan lebih akan terasa lebih mudah dan mengasyikan. Adam Khoo tidak lupa memberikan tabel mengubah angka menjadi huruf berikut dengan penerapannya di bab ini. Di akhir bab, Adam Khoo memberi tes memori untuk menguji tingkat pemahaman kita terhadap materi yang dibahas dalam bab ini.
            Beranjak ke bab 10, Adam Khoo masih membahas topik seputar memori. Di sini, ia membahas pola memori yang membantu kita menggunakan waktu belajar dengan efisien. Kebanyakan kita cenderung mengingat hal-hal yang ada di awal atau akhir, diulang-ulang, menonjol, atau berhubungan sehingga sangat perlu kita membuat waktu belajar optimal agar dapat menyerap semua informasi dengan baik. Belajar yang optimal ialah belajar yang tidak terlalu panjang dimana setiap 2 jam belajar diselingi dengan istirahat 4-5 menit, dan etelah 2 jam belajar berelaksasi selama 30 menit. Dengan begitu, otak kita akan bekerja secara optimal. Menurut Adam Khoo, jika pelajaran tidak diulang kembali dalam waktu 24 jam, maka kita akan lupa 80% pelajaran tersebut. Strategi pengulangan yang dibagikan Adam Khoo adalah pengulangan pertama dilakukan 10 menit setelah belajar, pengulangan berikutnya harus dilakukan dalam waktu 24 jam, 1 minggu, satu bulan, dan enam bulan kemudian. Hal tersebut membuat ingatan tetap stabil sehingga dapat menghemat waktu kita untuk mengulangi menghafalnya.
            Di bab 11, Adam Khoo membahas penerapan apa yang telah kita pelajari yang meliputi kreatif, analitis, dan kritis. Ada banyak keterampilan berpikir yang disajikan Adam Khoo, namun hal tersebut dapat kita kuasai dengan menggunakan strategi yang tepat, yakni memiliki rasa keingintahuan yang besar dan menggunakan Mind Map, diagram, grafik, dan tabel untuk membantu memahaminya. Adam Khoo membagi seni penerapan menjadi dua, yakni untuk pelajaran non-sains (segala subjek) dan sains. Untuk pelajaran non-sains, dilakukan dengan cara mengidentifikasi semua tipe pertanyaan yang memungkinkan, mengidentifikasi tes keterampilan berpikir, dan mempelajari strategi untuk mendapat nilai terbesar dari setiap tipe pertanyaan. Sedangkan untuk pelajaran sains, dilakukan dengan mengumpulkan berbagai jenis macam soal, mempelajari langkah-langkah untuk pemecahan, berlatih mendalaminya, dan menambahkan cakupan dan variasi materi.
            Di bab 12, Adam Khoo beralih dari topik memori menuju topik cita-cita. Kesuksesan tidak terjadi secara kebetulan, namun berasal dari hasil rancangan, yakni cita-cita. Hal tersebut menunjukkan bahwa cita-cita sangat penting untuk memperkuat kita menuju kesuksesan karena mengarahkan pilihan dan tindakan kita, mendorong kita menggapai kesuksesan, dan memperbesar potensi kita. Banyak orang tidak menetapkan cita-citanya karena memiliki penghargaan diri yang rendah, tidak percaya pada cita-cita, dan takut gagal atau malu. Oleh karena itu, di bab ini, Adam Khoo menekankan pada kita untuk berani merancang hidup dengan menetapkan cita-cita kita sehingga mempermudah kita meraih kesuksesan. Adam Khoo juga  menuliskan 6 langkah membuat cita-cita, lengkap dengan latihan merancang cita-cita pribadi untuk mendalami materi ini.
            Di bab 13, Adam Khoo membahas penundaan yang merupakan rintangan utama dari semua kesuksesan. Penundaan dapat timbul akibat kesusahan dan kesenangan pribadi sehingga menghalangi kita mengambil tindakan sesegera mungkin. Di bab ini, Adam Khoo menekankan agar kita segera mengambil tindakan dengan cara membuat komitmen pada diri sendiri, mengumumkan komitmen tersebut, meninjau tujuan secara berkala, dan memberi penghargaan bagi diri kita apabila mencapai tujuan. Hal tersebut dilakukan untuk membantu kita mempercepat kesuksesan sehingga kita dapat merasakan manfaatnya sesegera mungkin.
            Pada bab 14, Adam Khoo mengulas 4 formula mendapatkan nilai A. Formula pertama adalah belajar dengan konsisten memahami topik yang diajarkan sebelum guru beralih membahas topik lainnya agar kita dapat mengerti topik tersebut. Adam Khoo juga memberikan tips supaya konsisten, yakni membaca terlebih dahulu sebelum guru membahasnya, memperhatikan guru dan bertanya, melakukan pengulangan dalam 24 jam, menyelesaikan PR sebelum masuk kelas, dan memperbaiki kesalahan dari PR. Formula kedua adalah belajar dari kesalahan-kesalahan sehingga kita tidak mengulangi kesalahan yang sama karena kesalahan adalah guru terbaik, dapat digunakan untuk membantu, dan tidak membuat kita gagal. Formula ketiga adalah memanfaatkan tes dan tugas-tugas dengan sebaik mungkin, yakni dengan melakukan usaha terbaik untuk mengerjakannya dan melakukan pembedahan kesalahan dalam hasil tes. Formula yang terakhir adalah menetapkan cita-cita, strategi, rencana tindakan, dan bertindak secara konsisten.
            Pada bab 15, Adam Khoo membahas topik perencanaan waktu. Walaupun judul bab 15 adalah “Kebahagiaan Hidup Anda”, ternyata Adam Khoo tidak membahas cara memperoleh kebahagiaan melainkan penguasaan waktu yang membuat kita dapat menguasai hidup . Adam Khoo melihat banyak orang menyia-nyiakan waktu karena melakukan hal yang tidak membantu meraih cita-cita. Ia menunjukkan perhitungan mengejutkan mengenai waktu dimana apabila kita menyia-nyiakan 6 jam dalam sehari, maka kita sama saja menghabiskan 20 tahun hidup kita dengan percuma. Untuk mengatasi hal tersebut, Adam Khoo mengklasifikasikan prioritas waktu ke dalam 4 bentuk, yakni sesuai tujuan dan mendesak (mengarah pada stres dan hasil jelek), sesuai tujuan dan tidak mendesak (mengarah pada prestasi tinggi), tanpa tujuan dan mendesak (mendatangkan stres tinggi tanpa hasil), dan tanpa tujuan dan tidak mendesak (tidak mendatangkan stres dan tidak memberi apa-apa). Kebanyakan orang cenderung melakukan kegiatan yang mendesak terlebih dahulu dengan hasil stres tinggi, prestasi rendah, dan hasil buruk sehingga kita harus meluangkan waktu lebih banyak untuk mencicil prioritas kita dengan memaksakan diri melakukannya setiap hari agar tidak terdesak waktu dan bisa meraih kesuksesan. Adam Khoo juga memberi cara merencanakan waktu yang tepat, yakni dengan menandai kegiatan utama, menetapkan silabus sendiri, dan merencanakan waktu untuk menyelesaikan semua kegiatan dalam waktu yang tersisa. Terakhir, Adam Khoo berpesan agar kita memeriksa kegiatan esok hari setiap malam dengan cara meninjau alokasi waktu, tetap berpegang pada jadwal, membuat rencana penjadwalan ulang untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, dan memberi tanda pada kegiatan yang telah diselesaikan.
            Lain halnya dengan bab 15, Adam Khoo beralih ke topik lain yang tidak kalah penting pada bab 16 berjudul “Menghimpun Kekuatan... Dalam Waktu Singkat”, yakni cara mengendalikan hidup. Menurutnya, kita cenderung menggunakan emosi ketika melakukan sesuatu dengan mengikuti perasaan dan mengesampingkan logika. Hal tersebut membuat perilaku dan kehidupan kita dikendalikan emosi yang berdampak pada apa yang kita lakukan. Emosi sebenarnya merupakan suatu perasaan yang kita ciptakan sendiri yang ditentukan oleh pikiran sehingga untuk meraih keberhasilan, kita harus belajar mengendalikan pikiran dengan cara menggunakan tubuh, kata-kata, dan pertanyaan yang positif dan memotivasi pikiran kita. Di bab ini, Adam Khoo juga menyajikan cara mengubah perasaan, cara mendapat motivasi dengan cepat, dan kekuatan berlabuh dengan memakai hal-hal yang merangsang pikiran kita agar termotivasi, lengkap dengan pelajaran hidup dan latihan yang mendukung pemahaman materi pengendalian emosi.
            Di bab 17, Adam Khoo mulai membahas topik persiapan menghadapi ujian dengan menggunakan konsep-konsep yang telah dibahas sebelumnya. Agar dapat mengerjakan ujian dengan baik, Adam Khoo menganjurkan kita menciptakan lingkungan belajar optimal dengan cukup cahaya, suhu yang lebih dingin dari biasanya, membebaskan diri dari gangguan, tidak rakus, mendengarkan musik Baroque sambil belajar, dan belajar secara mandiri atau berkelompok. Selain itu, Adam Khoo juga menganjurkan kita merencanakan belajar lebih awal dengan mengalokasikan waktu lima hari sebagai cadangan untuk mengantisipasi hal-hal genting, menyebar waktu belajar tiap subjek, dan merencanakan waktu belajar harian dan pengulangan secara rutin. Di akhir bab, Adam Khoo menyelipkan contoh jadwal belajar dengan menggunakan konsep yang telah dibahas untuk meningkatkan pemahaman tentang isi dari bab 17.
             Beranjak ke bab 18, Adam Khoo membahas cara yang dapat kita lakukan agar kita bisa memberikan usaha terbaik saat ujian. Bab 18 merupakan bab terakhir dari buku ini yang selaras dengan judul bab, yakni “Pertarungan Terakhir” dimana Adam Khoo meletakkan puncak dari segala konsep yang telah diajarkan pada bab ini. Menurutnya, banyak siswa telah mempersiapkan diri dengan menggunakan segala konsepnya, namun mereka masih saja tidak bisa menghasilkan yang terbaik karena merasa stres saat ujian. Oleh karena itu, Adam Khoo menyarankan agar kita memposisikan diri dalam keadaan siap dan kuat dengan cara datang lebih awal saat ujian supaya rileks, membebaskan pikiran dari ujian, menggunakan kata-kata yang menguatkan diri, dan yakin bahwa diri kita mampu menghadapi ujian dan sudah berada dalam kondisi siap. Adam Khoo juga berpesan agar kita membaca teks dengan cepat dan mengalokasikan waktu dengan bijaksana agar tepat waktu dengan cara menyediakan waktu ekstra untuk memeriksa kembali jawaban, mengerjakan soal yang mudah dulu sedangkan yang sulit belakangan, dan tidak pernah menyerah sekalipun soal tersebut sulit. Di dalam ujian ada beragam tipe soal sehingga Adam Khoo juga membagikan tips untuk menghadapi bermacam tipe soal, yakni untuk menjawab soal apapun, kita harus selalu membaca soal dengan kritis dan memberikan informasi secukupnya; untuk menjawab soal yang menjebak, kita harus membaca dengan kritis, memberikan jawaban terlebih dahulu, membaca pilihan jawaban, dan mengeliminasi pilihan hingga menemukan jawaban yang paling tepat; sedangkan untuk soal esai, kita harus merencanakan jawaban dengan membuat Mind Map dan melihat keseluruhan struktur jawaban yang membantu kita menyajikan poin-poin penting dalam jawaban untuk meminimalkan kesalahan. Di akhir bab dan buku ini, Adam Khoo berpesan bahwa diri kita sendiri yang menciptakan takdir kita sehingga kita boleh menyia-nyiakan kesempatan dan mulai mempersiapkan diri meraih kesuksesan karena kesuksesan di masa depan bergantung pada apa yang kita lakukan sekarang. Akhir kata, Adam Khoo mengucapkan “Selamat berjuang menuju kesuksesan, tetaplah hidupkan mimpi Anda!”.

IV. Kelebihan
1.  Mendeskripsikan setiap materi dengan jelas sehingga pembaca dapat mengerti isi materi yang  
     hendak disampaikan. 
2.  Bahasa yang digunakan bersifat baku dan komunikatif sehingga mudah dipahami oleh semua 
    kalangan, termasuk orang awam. 
3.  Kiat-kiat yang dibagikan runtut dan sesuai dengan kondisi aktual sehingga pembaca dapat dengan 
    mudah mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 
4.  Judul buku yang menggunakan bahasa inggris menujukkan bahwa isi buku bersifat universal dan 
    lebih menarik perhatian pembaca, khususnya anak muda. Penggunaan 6 kata inggris yang tidak 
    bertele-tele membuat pembaca dapat memahami garis besar isi buku dengan cepat. Apabila judul 
    buku diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat dikonotasikan sebagai inspirasi terhadap 
    pembaca bahwa setiap individu memiliki talenta atau bakat terpendam yang dapat dikembangkan 
    agar berguna bagi diri sendiri maupun orang lain, seperti yang penulis miliki dan alami. 
5.  Isi buku menginspirasi pembaca untuk meneladani sikap Adam Khoo yang tidak pernah menyerah 
    dan terus menggali potensi diri yang dimilikinya untuk senantiasa berubah menjadi lebih baik. 
    Pembaca juga menjadi lebih tahu akan metode-metode belajar yang efektif, teknik memori yang 
    tepat, serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh otak kita. 
6.  Isi buku yang agak tebal tidak membuat pembaca bosan jika membacanya karena di setiap bab 
    diberi suguhan materi berbeda dengan topik menarik yang berkesinambungan antar babnya dan 
    gambar menarik yang mendukung topik pembahasan. Penggunaan ukuran tulisan (font) yang tidak 
    terlalu kecil ataupun besar membuat pembaca tidak kesulitan membaca isi buku sekalipun 
    menggunakan kacamata.

V. Kelemahan
1.    Pada halaman cover, seharusnya tidak menggunakan warna biru tua agar tidak terkesan gelap dan membosankan. Ada baiknya cover menggunakan perpaduan berbagai warna yang lebih cerah, seperti putih, kuning, oranye, dan sebagainya.
2.    Pada halaman cover belakang, gambar bola dunia seharusnya tidak menggunakan warna putih tipis dan tata letak tulisan terkait sinopsis buku kurang kontras dengan gambar cover sehingga tidak dapat terbaca dengan jelas. Ada baiknya gambar bola dunia dibuat lebih realistis dan tata letak sinopsis buku dibuat lebih menarik dan elegan sehingga pembaca tertarik untuk membaca sinopsis buku.
3.   Penggunaan bahan kertas pada buku ini kurang sesuai karena bahan kertas yang digunakan mudah sekali robek/sobek dan tidak sepadan dengan harga buku. Ada baiknya kualitas bahan kertas yang digunakan ditingkatkan dan disesuaikan ulang dengan harga buku agar pembaca lebih nyaman dalam membaca isi buku.
4.   Pada halaman 101 dan 106, ditemukan halaman tidak berisi alias kosong akibat kesalahan pencetakan buku. Ada baiknya percetakan memastikan kelengkapan halaman buku sebelum disebarluaskan ke pasaran agar isi buku lengkap sehingga pembaca dapat memperoleh semua informasi yang ingin disajikan penulis melalui buku terbitannya.
5.   Pada halaman 79-114, digunakan kualitas kertas yang lebih tebal dengan tinta berwarna. Hal tersebut menunjukkan ketidakkonsistenan penerbit dalam memilih kualitas kertas. Ada baiknya penerbit konsisten dalam memilih kualitas kertas yang baik dan tinta berwarna agar pembaca tidak merasa dirugikan atau bosan membacanya.
VI. Gaya Bahasa
            Bahasa yang digunakan komunikatif dan tidak terdapat istilah-istilah yang awam sehingga tidak membuat pembaca merasa ambigu. Masyarakat pun dapat dengan mudah memahami materi yang dimuat dalam buku ini. Walaupun isi buku merupakan terjemahan dari bahasa inggris, namun penerbit dan ahli bahasa mampu menerjemahkannya dengan menggunakan diksi yang tepat sehingga isi buku dapat tersampaikan secara runtut dan jelas.

VII. Himbauan/Saran untuk Pembaca
            Kiat-kiat yang dibagikan Adam Khoo menginspirasi pembaca untuk menggunakan semua potensi diri yang dimiliki dengan berorientasi meraih keberhasilan. Buku ini mengajak kita untuk tidak lekas menyerah ketika menghadapi masalah dalam hal akademik dengan mencoba strategi belajar efektif yang dibagikan oleh Adam Khoo melalui seminar Super Teen yang ia ikuti. Kisah hidup Adam Khoo yang penuh perjuangan semasa dirinya duduk di bangku sekolah menunjukkan bahwa pintu kesuksesan terbuka bagi siapa saja yang mau berjuang untuk mencapainya. Informasi yang terkandung di dalam buku inilah yang menyebabkan sangat disayangkan apabila kita melewatkannya begitu saja tanpa memilikinya ataupun membacanya. Tuturannya sungguh membimbing dan mencerahkan mata batin kita, serta membidik kesadaran kita untuk selalu mengembangkan potensi diri yang telah Tuhan beri. Alangkah indahnya jika kita meluangkan sebagian waktu kita untuk membaca buku yang begitu menarik dan inspiratif ini, yang dapat membimbing kita mengembangkan segenap potensi yang kita miliki agar dapat meraih kesuksesan di masa depan kelak.

VIII. Kesimpulan
            Secara keseluruhan, buku ini sangat mendidik dan bagus untuk dibaca oleh semua kalangan dari segala usia, khususnya siswa-siswi sekolah yang mengalami kesulitan belajar. Kiat-kiat yang dibagikan Adam Khoo mengajarkan kita banyak hal yang berguna bagi masa depan kita. Kebanyakan orang tidak menyadari potensi diri yang mereka miliki dan tidak mau berusaha menggapai kesuksesan sehingga buku ini mengajak seluruh pembaca untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki sesuai bimbingan yang diberikan. Semoga buku ini bisa menjadi penggerak mata hati kita untuk selalu mau berusaha mencapai kesuksesan dengan segala potensi yang kita miliki dan strategi yang tepat sehingga diri kita mampu meneladani kiat-kiat Adam Khoo dalam meraih kesuksesan dan memperoleh kesuksesan kita sendiri di masa depan kelak.
Share on Google Plus

About -

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment